LAPORAN PRAKTIKUM 6
Konfigurasi VTP(Virtual Trunk Protocol) pada Packet Tracer
Virtual Trunk Protocol
atau disingkat dengan VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan
komunikasi dengantujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari
beberapa VLAN dapatmelewati trunk link yang
digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipunhal ini merupakan hal yang
baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa
untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapaswitch.VTP sendiri
memiliki tiga mode, diantaranya yaitu Server,Transparent dan Client.
- VTP Mode Server, dalam mode ini switch akan menginformasikan Vlan keswitch yang menggunakan VTP juga dalam satu domain. VTP mode server dapat menambahkan, merubah, dan menghapus Vlan.
- VTP Mode Transparent, dalam mode ini switch hanya memforward VTPAdvertisement pada VTP Client dan Server. Penambahan, perubahan, dan penghapusan Vlan pada switch ini tidak akan diinformasikan ke switch lain.
- VTP Mode Client, dalam mode ini switch juga menginformasikan Vlan dalamsatu domain namun tidak dapat menambahkan, merubah, atau menghapus Vlan.
VTP (VLAN Trunk Protocol) adalah
Cisco proprietary Layer 2 protocol yang mengatur penambahan,
pengurangan, dan penamaan dari VLAN, jadi ketika ada VLAN baru yang
dikonfigurasi pada salah satu VTP Server, VLAN tersebut akan langsung
didistribusikan melalui trunk link ke semua switch yang terhubung
dengan VTP Server.
Keuntungan dari VTP ini adalah, kita tidak perlu mengkonfigurasi VLAN pada setiap switch, hanya tinggal meng-assign port-port masuk ke VLAN, jadi kita bisa menghemat waktu konfigurasi.
Keuntungan dari VTP ini adalah, kita tidak perlu mengkonfigurasi VLAN pada setiap switch, hanya tinggal meng-assign port-port masuk ke VLAN, jadi kita bisa menghemat waktu konfigurasi.
Frame VTP
Karena trunk link dapat digunakan untuk
mentransmisi beberapa VLAN, switch harus mengidentifikasi frame setiap VLAN
pada waktu mereka dikirim atau diterima melalui trunk link. Identifikasi frame
atau tagging, memberi ID yang berbeda untuk setiap frame yang melewati trunk
link. ID ini dapat dianggap sebagai nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap
VLAN yang digambar pada diagram jaringan mempunyai warna yang berbeda.
Identifikasi frame VLAN dikembangkan untuk jaringan switch. Pada waktu setiap
frame melewati trunk link, suatu pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada
waktu switch yang dilalui menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya
untuk mengetahui milik siapa frame tersebut.
VTP Domain
Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan
fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup.
Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan
VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua
switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain
merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya
dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak
menjadi bagian dari VTP management domain manapun.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
Mode Operasi
VTP
Jika Anda ingin membuat switch menjadi bagian
dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu
dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch
akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam
management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco
adalah mode server, mode client, dan mode transparent. Mode server—VTP server
mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka.
Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain
tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan
switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat
bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN
dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat
disebarkan.
·
Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat,
mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client
mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian
memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode
mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch
tetangganya dalam domain tersebut.
·
Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP.
Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi
VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan
advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah
pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya
bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya
dalam domain tersebut.
Berdasarkan peran masing-masing mode VTP,
maka sekarang kita dapat mengetahui penggunaannya. Sebagai contoh, jika
mempunyai 15 switch Cisco pada jaringan, Anda dapat mengonfigurasi mereka dalam
VTP domain yang sama. Walaupun setiap switch secara teori dapat berada dalam
mode default (mode server), akan lebih mudah jika hanya satu switch saja yang
dalam mode itu dan kemudian mengonfigurasi sisanya dakan mode client.
Kemudian, ketika Anda ingin menambah,
menghapus, atau mengubah VLAN, perubahan tersebut secara otomatis dapat
disebarkan ke switch mode client. Jika Anda perlu suatu switch yang
“standalone”, atau tidak ingin menyebarkan informasi VLAN, gunakan mode transparent.
VTP
Advertisement
Setiap switch yang tergabung dalam VTP
menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter VLAN pada port trunk-nya untuk
memberitahu switch yang lain dalam management domain. VTP advertisement dikirim
sebagai frame multicast. Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat
multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua switch dalam management domain
mempelajari perubahan konvigurasi VLAN yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat
dan dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain tersebut.
Secara default, management domain diset ke
non-secure advertisement tanpa password. Suatu password dapat ditambahkan untuk
mengeset domain ke mode secure. Password tersebut harus dikonfigurasi
pada setiap switch dalam domain sehingga semua switch yang bertukar informasi
VTP akan menggunakan metode enkripsi yang sama.
VTP advertisement dimulai dengan nomor revisi
konfigurasi 0 (nol). Pada waktu dilakukan perubahan, nomor revisi akan
dinaikkan sebelum advertisement dikirim ke luar. Pada waktu switch menerima
suatu advertisement yang nomor revisinya lebih tinggi dari yang tersimpan di
dalam, advertisement tersebut akan menimpa setiap informasi VLAN yang
tersimpan. Oleh karena itu, penting artinya untuk memaksa setiap jaringan baru
yang ditambahkan dengan nomor revisi nol. Nomor revisi VTP disimpan dalam VRAM
dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.
VTP Pruning
Walaupun konfigurasi trunk link (menggunakan
protokol seperti ISL) memungkinkan traffic dari beberapa VLAN melewati satu
link, ini tidaklah selalu optimal. Sebagai contoh, misalkan ada tiga switch
yang dihubungkan dengan dua trunk link, seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Dalam kasus ini, ketiga switch tergabung VLAN 1, tetapi hanya switch A dan
switch B yang tergabung dalam VLAN 2. Semua traffic VLAN 2 akan tetap
dilewatkan ke switch C, walaupun ia tidak tergabung dalam VLAN 2.
Pada waktu VTP Pruning digunakan dalam VTP
management domain, traffic VLAN hanya akan dilewatkan ke switch jika
diperlukan. Dalam kasus ini, penggunaan VTP Pruning akan memastikan traffic
VLAN 2 tidak pernah dilewatkan ke switch-C sampai switch C benar-benar
tergabung dalam VLAN 2.
Tujuan
- Mahasiswa Mengerti dan dapat mengkonfigurasi VTP secara Server Client dan Transparen
- Mahasiswa dapat memahami mengenai konsep dari STP
- Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi STP
- Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja STP
- Mahasiswa dapat melakukan diagnosa STP
Alat dan
Bahan
- 1 buah laptop
- Software Simulasi Jaringan Packet Tracer 5.3
Langkah
Praktikum
Praktikum kali ini kita akan
mengkonfigurasikan VTP pada Packet Tracer dengan simulasi jaringan seperti
dibawah ini:
Lalu pilih devices (PC) sebanyak 6 buah. Lalu
ganti nama masing-masing PC seperti pada gambar dibawah ini:
Lalu ganti nama masing-masing PC
menjadi : PC1, PC2, PC3, PC4, PC5, PC6. Caranya klik PC >> lalu Klik
Config >> lalu isi nama di Display Name.
Lalu ambil 3 buah devices (switch). Dan
hubungkan 6 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel Straight) ke
masing-masing Switch dengan Ketentuan sebagai berikut :
PC1 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/11
PC2 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/18
PC3 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/6
PC4 FastEthernet >> Switch3 FastEthernet0/11
PC5 FastEthernet >> Switch3 FastEthernet0/18
PC6 FastEthernet >> Switch3 FastEthernet0/6
Dan hubungkan masing-masing Switch dengan kabel yang sesuai (kabel
Cross) dengan ketentuan sebagai berikut :
Switch2 FastEthernet0/1 >>
Switch1 FastEthernet0/1
Switch3 FastEthernet0/3 >>
Switch1 FastEthernet0/3
Gambarnya dapat dilihat di bawah ini:
Klik PC yang ada di logical workstation, lalu
set alamat IP tiap-tiap PC dengan ketentuan sebagai berikut :
PC1 :
172.17.10.21
Subnet mask : 255.255.255.0
PC2 : 172.17.20.22
Subnet mask : 255.255.255.0
PC3 :
172.17.30.23
Subnet mask : 255.255.255.0
PC4 :
172.17.10.24
Subnet mask : 255.255.255.0
PC5 : 172.17.20.25
Subnet mask : 255.255.255.0
PC6 :
172.17.30.26
Subnet mask : 255.255.255.0
Konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch1,
Switch2 dan Switch3. Klik Switch – Config – VLAN Database – isi VLAN Number dan
VLAN Name sesuai dengan ketentuan berikut:
VLAN
Number
VLAN Name
10
Faculty
20
Students
30
Guest
99
Management&Native
Pengaturan VLAN pada Switch2 dan Switch3.
Klik Switch – Config – FastEthernet0/6 – VLAN 30
Klik Switch – Config –
FastEthernet0/11 – VLAN 10
Klik Switch – Config –
FastEthernet0/18 – VLAN 20
Pengaturan Trunk pada Switch
Klik Switch2 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk
Klik Switch3 >> Config
>> FastEthernet0/3 >> Trunk
Klik Switch1 >> Config
>> FastEthernet0/1 >> Trunk
Klik Switch1 >> Config >>
FastEthernet0/3 >> Trunk
Konfigurasi Switch 1 menjadi VTP Server.
Klik Switch1 – CLI – lalu ketik perintah
dibawah ini
Switch>enable
Switch#configur
terminal
Enter
configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vtp
mode server
Device mode
already VTP SERVER.
Switch(config)#vtp
domain CCNA
Changing VTP
domain name from NULL to CCNA
Switch(config)#vtp
password cisco
Setting
device VLAN database password to cisco
Switch(config)#exit
Untuk mengecek apakah konfigurasi sudah
benar. Ketik
Switch#show
vtp status
Switch#show
vtp password
Apabila hasilnya sesusai dengan gambar dibawah
ini, maka konfigurasi sudah benar.
Konfigurasi Switch2 dan Switch 3
Klik Switch2/3 – CLI – lalu ketik perintah
dibawah ini
Switch>enable
Switch#configur
terminal
Enter
configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vtp
mode client
Setting
device to VTP CLIENT mode.
Switch(config)#vtp
domain CCNA
Domain name
already set to CCNA.
Switch(config)#vtp
password cisco
Setting
device VLAN database password to cisco
Switch(config)#exit
Hasil
Untuk mengecek apakah simulasi jaringan VLAN
kita buat tadi sudah berjalan dengan baik atau tidak, kita bisa me-ngecek
dengan cara melakukan pengiriman data melalui paket ICMP seperti dibawah ini:
Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan
aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut.
Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah itu klik
Simulation dibelakang Realtime .
Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang
pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture /
Play.
Selanjutnya lihat disisi kanan bawah
aplikasi Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut ada tuliasan Successful,
berarti Simulasi Jaringan VLAN yang tadi kita dibuat berjalan dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar